Kamis, 22 Oktober 2015

Belajar Hidup Sederhana


         Dalam kamus Kamus Besar Bahasa indonesia kata sederhan berarti bersahaja atau tidak berlebih-lebihan. Memang, dalam menjalani hidup yang penuh dengan tantangan ini, setiap insan dituntut untuk selalu mensyukuri nikmat sang pencipta. Baik nikmat dhohir maupun nikmat batin.
Iman mereka akan diuji dengan berbagai macam ujian yang ada. Ketaqwaan mereka akan tampak dari kemampuan mereka menerima ujian. Yang imannya kuat mereka pasti akan bersyukur, sedangkan yang lemah akan mengeluh layaknya insan yang tak berimanan.
***
Jika berbicara tentang masalah kesederhanaan, kita tidak bisa lepas dari salah satu tokoh NU dan juga pengasuh Pondok Pesantren Kajen Pati, beliau adalah KH. Sahal Mahfudz. Dalam kesehariannya beliau tampak sederhana, dari cara berpakaian, makan, maupun hubungan sosial dengan masyarakat.
Budaya barat secara perlahan-lahan mulai memasuki gaya hidup para pemuda indonesia, baik dari segi individu maupun sosial. Pengaruh ini akan semakin besar dampaknya jika tidak ditanggapi secara serius.
***
 Contoh kecilnya saja Handphone, sekarang tidak hanya orang dewasa yang bisa mengoperasionalkan alat tersebut, berbagai kalangan pun sekarang bisa. Mulai anak kecil, dan juga remaja. Banyak kita lihat mereka yang sedang asyik main HP, mereka mengabaikan orang yang duduk disebelahnya. Ini salah satu dampak buruk terhadap kontak sosial, dan masih banyak dampak-dampak yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semua tergantung pribadi masing-masing.
 Pegaruh lingkungan yang kurang baik akan berdampak jelek terhadap watak seorang individu. Maka dari itu, mencari teladan yang baik sangat dianjurkan.
Bukankah Rasululloh juga sederhana dalam hidupnya? Beliau tidak berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu. Siapa lagi yang harus kita contoh kalau bukan beliau.