Senin, 08 Agustus 2016

Santri Melek Multimedia

Berkembangnya berbagai macam teknologi di era modern, berdampak besar bagi kehidupan manusia. Pasalnya,mereka semakin dipermudah dalam melakukan sesuatu. Akan tetapi tidak semua orang bisa melakkukannya. Karena mungkin ada hal-hal yang membuat mereka gaptek akan teknologi. Kebanyakan mereka adalah masyarakat pedesaan yang jauh dari akses internet.
Ospek Ma`had Aly 2016 kali ini kita mengambil tema “Optimalisasi Multimedia Sebagai Dedia Dakwah” dengan tujuan agar para Mahasantri bisa melek media. Atas pengalaman dibeberapa diskusi atau seminar yang saya ikuti, kita akan ketinggalan zaman jika tidak melek media. Misalnya saat itu ada diskusi bersama Bpk. Hari Usmayadi(LTN PBNU). Dari beberapa materi tentang teknologi yang beliau sampaikan. Ada yang menarik sekali menurut saya, yaitu dakwah media online.
***
 Disitu banyak membahas tentang bagaimana dakwah NU melalui media online dan juga contohnya. Misalnya,melaui blog, tantangan dari cara ini adalah santri sudah memahami mudah membuat wesite, tetapi belum terorganisir dengan baik. Masih banyak yang lain, seperti lewat social media (facebook, twitter), social communication (whatsapp,bbm).
Dalam akhir diskusi beliau menyampaikan jika semua orang khususnya para mahasiswa bisa mengoptimalisasikan teknologi yang ada, seperti update status 1 hari 1 status yang bermanfaat, maka dampaknya akan sangat besar untuk indonesia.
***       
Dihari pertama mereka sudah diberi materi tentang akademik dan juga tentang kemahasantrian oleh dosen-dosen Ma`had Aly Hasyim Asy`ari. Dihari kedua ini meraka akan menerima materi tentang “Melek Multimedia”. Saya berharap mereka bisa menerima dengan baik apa yang disampaiakan oleh pemateri nanti.

Tidak punya HP atau yang katanya berlatar belakang salaf saya kira itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak faham atau melek akan multimdia. Karena memang zaman sudah berubah dan tantangan juga semakin beragam. Jika tidak sedia payung sebelum hujan, kita akan ketinggalan. Mari kita mulai dari sekarang, kalau tidak sekarang kapan lagi?