Pendidikan adalah sesuatu yang
sangat amat penting bagi kehidupan seseorang dalam masyarakat, masalah
pendidikan tidak boleh dianggap enteng, sebab apa jadinya jika ada orang hidup
tanpa pernah mengenyam pendidikan sediktpun ? banyak dewasa ini yang beralasan
tidak punya uang lah, jarak sekolah dengan rumah terlalu jauh, biaya sekolah
terlalu mahal, pendidikan tidak berkualitas. Itu semua hanyalah alasan semata,
karena sekarang ini pendidikan murah dan juga berkualitas sudah banyak kita
temui, tidak hanya di kota-kota besar, akan tetapi di pesantren-pesantren juga
menawarkan pendidikan murah tapi berkualitas.
Seperti
pondok pesantren Tebuireng jombang jawa timur yang didirikan oleh KH. Hasyim
Asy`ari, pada awal berdirinya memang beliau menggunakan sistem salaf, akan
tetapi seiring berjalannya waktu putra beliau Abdul Wahid Hasyim melakukan
terobosan-terobosan besar di Tebuireng. Awalnya dia megusulkan untuk merubah
sistem klasikal dengan sisitem tutorial, serta memasukkan materi pelajaran umum
ke pesantren. Usulan ini di ditolak oleh ayahnya, karena khawatir akan
menimbulkan masalah antar sesama pimpinan tebuireng. Namun dia tidak patah
arang, pada tahun 1935 usulan tentang pendirian Madrasah Nidzamiyah, yang
dimana 60% kurikulumnya berisikan materi pelajaran umum dan sisanya pelajaran
agama yang ada di pesantren, ini langsung diterima oleh Kyai Hasyim. Sampai
sekarang Tebuireng tetap mempertahankan
pelajaran atau materi umum yang diusulkan oleh Kyai Wahid. Dibawah pengasuh
periode ke 7 saat ini KH.Salahuddin Wahid Pondok pesantren Tebuireng semakin
maju, bisa dikatakan mengikuti pekembangan zaman yang semakin Modern. Adanya sekolah-sekolah
seperti Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi`iyah (MTSS), SMP. A Wahid Hasyim , Madrasah
Aliyah Salafiyah Syafi`iyah (MASS), SMA. A Wahid Hasyim eksistensi pendidikan
di Tebuireng akan menjawab pernyataan bahwa pendidikan yang berkualitas hanya
ada di sekolah-sekolah yang bertaraf negri maupun yang ada di kota-kota. Biaya
pembelajaran di pesantren Tebuireng saat ini bisa dibilang sangatlah murah,
jika dibandingkan dengan lainnya. Selain
mutu para santri, Gus Sholah juga melakukan perubahan struktur dan sisitem
pendidikan di Tebuireng. Upaya ini dimulai dengan mengadakan pelatihan terhadap
para guru, bukan hanya guru pemilihan kepala sekolah juga akan terlebih dahulu
dilakukan melalui uji kelayakan (fit and proper test). Tidak ada tujuan
lain selain meningkatkan kualitas peserta didik. Dan mulai awal tahun 2007,
kegiatan belajar disemua unit pendidikan diperpanjang dari pukul 07.00 pagi
sanpai pukul 15.00, (full day school). Sistem ini juga diharapkan
meningkatkan kualitas para peserta didik dan membangun karakter yang baik. Dan
masih banyak rancangan-rancangan yang lain.
Guna menunjang rencana peningkatan
mutu pendidikan di lingkungan pesantren, Pesatren Tebuireng melakukan
pengembangan di sektor fisik, karena secara fisik, hingga tahun 2007 kondisi
bangunan yang ada di pondok sudah kurang layak. Antara jumlah penghuni dan
fasilitas yang tersedia kurang mencukupi. Sebagian satri menempati kamar-kamar
ukuran 3 kali 4 m yang dihuni sebanyak 7 orang atau lebih, akibatnya tidak ada
tempat untuk belajar dan istirahat bagi
para santri. Di harapkan dengan adanya gedung-gedung baru, proses belajar dan
pembelajaran di pesantren maupun di sekolah akan berjalan lancar. Sistem pembelajaran didalam pesantren juga
dibenahi, seperti adanya Majelis ilmi yaitu sebuah lembaga yang berkompeten
manangani pendidikan santri pondok putra Tebuireng. Pembelajaran yang ada sekarang adalah Madrasah Diniyah, pengajian
Al-Qur`an, Takhassus, Diskusi, dan Bathsul Masail.
Dalam
masalah kesehatan Pesantren juga menyediakan tempat yang khusus untuk berobat
bagi para santri Tebuireng, lembaga ini adalah PUKESTREN ( Pusat keehatan
pesantren), para santri yang sakit akan mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa
mengeluarkan biaya sedikitpun, cukup dengan memperlihatkan kartu tanda santri,
dan nanti akan di kasih kartu dari PUKESTREN, seperti kartu tanda santri, akan
tetapi kartu ini hanya digunakan jika para santri sakit lagi, nanti cukup
menyerahkan kartu tersebut.
Semua
sarana-sarana yang dibangun di Pondok Pesantren Tebuireng, tidak semata-mata
karena ingin dipuji baik atau apa, ada sisi lain dibalik semua itu, yakni
meningkatkan mutu pendidikan dan
kualitas para santri. Sebab jika pembelajaran hanya di konsentrasikan
pada pelajaran umum, takutnya nanti para santri akan terjebak dalam
masalah-masalah dunia semata, tetapi harus juga diimbangi dengan belajar agama,
agar para santri dapat berfikir lebih maju dan tidak ketinggalan zaman,
Tebuireng adalah pesantren pemikiran bukan pesantren pergerakan, dalam artian
jika ingin masuk kedalam dunia pemikiran, sekalian masuk sedalam-dalamnya
jangan setengah-setengah, begitupun sebaliknya. Wassalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar