Kamis, 20 November 2014

PENDIDIKAN MURAH TAPI BERKUALITAS


            Pendidikan adalah sesuatu yang sangat amat penting bagi kehidupan seseorang dalam masyarakat, masalah pendidikan tidak boleh dianggap enteng, sebab apa jadinya jika ada orang hidup tanpa pernah mengenyam pendidikan sediktpun ? banyak dewasa ini yang beralasan tidak punya uang lah, jarak sekolah dengan rumah terlalu jauh, biaya sekolah terlalu mahal, pendidikan tidak berkualitas. Itu semua hanyalah alasan semata, karena sekarang ini pendidikan murah dan juga berkualitas sudah banyak kita temui, tidak hanya di kota-kota besar, akan tetapi di pesantren-pesantren juga menawarkan pendidikan murah tapi berkualitas.
            Seperti pondok pesantren Tebuireng jombang jawa timur yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy`ari, pada awal berdirinya memang beliau menggunakan sistem salaf, akan tetapi seiring berjalannya waktu putra beliau Abdul Wahid Hasyim melakukan terobosan-terobosan besar di Tebuireng. Awalnya dia megusulkan untuk merubah sistem klasikal dengan sisitem tutorial, serta memasukkan materi pelajaran umum ke pesantren. Usulan ini di ditolak oleh ayahnya, karena khawatir akan menimbulkan masalah antar sesama pimpinan tebuireng. Namun dia tidak patah arang, pada tahun 1935 usulan tentang pendirian Madrasah Nidzamiyah, yang dimana 60% kurikulumnya berisikan materi pelajaran umum dan sisanya pelajaran agama yang ada di pesantren, ini langsung diterima oleh Kyai Hasyim. Sampai sekarang  Tebuireng tetap mempertahankan pelajaran atau materi umum yang diusulkan oleh Kyai Wahid. Dibawah pengasuh periode ke 7 saat ini KH.Salahuddin Wahid Pondok pesantren Tebuireng semakin maju, bisa dikatakan mengikuti pekembangan zaman yang semakin Modern. Adanya sekolah-sekolah seperti Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi`iyah (MTSS), SMP. A Wahid Hasyim , Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi`iyah (MASS), SMA. A Wahid Hasyim eksistensi pendidikan di Tebuireng akan menjawab pernyataan bahwa pendidikan yang berkualitas hanya ada di sekolah-sekolah yang bertaraf negri maupun yang ada di kota-kota. Biaya pembelajaran di pesantren Tebuireng saat ini bisa dibilang sangatlah murah, jika dibandingkan dengan  lainnya. Selain mutu para santri, Gus Sholah juga melakukan perubahan struktur dan sisitem pendidikan di Tebuireng. Upaya ini dimulai dengan mengadakan pelatihan terhadap para guru, bukan hanya guru pemilihan kepala sekolah juga akan terlebih dahulu dilakukan melalui uji kelayakan (fit and proper test). Tidak ada tujuan lain selain meningkatkan kualitas peserta didik. Dan mulai awal tahun 2007, kegiatan belajar disemua unit pendidikan diperpanjang dari pukul 07.00 pagi sanpai pukul 15.00, (full day school). Sistem ini juga diharapkan meningkatkan kualitas para peserta didik dan membangun karakter yang baik. Dan masih banyak rancangan-rancangan yang lain.
            Guna menunjang rencana peningkatan mutu pendidikan di lingkungan pesantren, Pesatren Tebuireng melakukan pengembangan di sektor fisik, karena secara fisik, hingga tahun 2007 kondisi bangunan yang ada di pondok sudah kurang layak. Antara jumlah penghuni dan fasilitas yang tersedia kurang mencukupi. Sebagian satri menempati kamar-kamar ukuran 3 kali 4 m yang dihuni sebanyak 7 orang atau lebih, akibatnya tidak ada tempat untuk belajar dan istirahat  bagi para santri. Di harapkan dengan adanya gedung-gedung baru, proses belajar dan pembelajaran di pesantren maupun di sekolah akan berjalan lancar.  Sistem pembelajaran didalam pesantren juga dibenahi, seperti adanya Majelis ilmi yaitu sebuah lembaga yang berkompeten manangani pendidikan santri pondok putra Tebuireng. Pembelajaran yang ada sekarang adalah Madrasah Diniyah, pengajian Al-Qur`an, Takhassus, Diskusi, dan Bathsul Masail.
            Dalam masalah kesehatan Pesantren juga menyediakan tempat yang khusus untuk berobat bagi para santri Tebuireng, lembaga ini adalah PUKESTREN ( Pusat keehatan pesantren), para santri yang sakit akan mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun, cukup dengan memperlihatkan kartu tanda santri, dan nanti akan di kasih kartu dari PUKESTREN, seperti kartu tanda santri, akan tetapi kartu ini hanya digunakan jika para santri sakit lagi, nanti cukup menyerahkan kartu tersebut.

Semua sarana-sarana yang dibangun di Pondok Pesantren Tebuireng, tidak semata-mata karena ingin dipuji baik atau apa, ada sisi lain dibalik semua itu, yakni meningkatkan mutu pendidikan dan  kualitas para santri. Sebab jika pembelajaran hanya di konsentrasikan pada pelajaran umum, takutnya nanti para santri akan terjebak dalam masalah-masalah dunia semata, tetapi harus juga diimbangi dengan belajar agama, agar para santri dapat berfikir lebih maju dan tidak ketinggalan zaman, Tebuireng adalah pesantren pemikiran bukan pesantren pergerakan, dalam artian jika ingin masuk kedalam dunia pemikiran, sekalian masuk sedalam-dalamnya jangan setengah-setengah, begitupun sebaliknya. Wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar