Jumat, 01 Mei 2015

Ketahanan Menulis

Peradaban menulis adalah peradaban yang paling tinggi, sebab kegiatan menulis sendiri adalah kegiatan yang menyenagkan sekaligus bermanfaat untuk sang penulis. Selain mengasah kemampuan berfikir seseorang, kegiatan menulis akan membuat kita ada, coba kita bayangkan seadainya ulama`-ulama` salafi tiaadak menulis, mungkin nama mereka akan tinggal kenangan tanpa karya. Kita ambil contoh salah satu pendiri Nahdlatul Ulama` KH.M. Hasyim asy`ari, berapa banyak karangan kitab beliau, imam suyuti dan masih banyak Ulama`-Ulama` yang tidak kita ketahui. Dari sini dapat kita ambil pelajaran bahwasanya tradisi menulis sudah di contohkan oleh guru-guru kita terdahulu. Tugas kita sebagai kaum santri yang notabennya mempunyai latar belakang agama yang mempuni, sudah saatnya menulis untuk keabadian. Jadikanlah kegiatan manulis sebagai perefres otak, setelah seharian kita diasupi ilmu-ilmu yang ada disekolah maupun dipesantren.
            Sebaiknya jika seseorang menulis usahakan kita menulis dengan memakai hati, jika seperti itu maka pembaca akan membacanya dengan hati, seperti imam ghozali, siapa yang tidak dengar kitab Ihya` Ulumuddin, disetiap pesantren pasti mengkajinya. Ketika mendengarkan atau bahkan membacanya hati kita terasa tersentuh dengan kata perkata yang ditulis beliau di dalam kitab Ihya`. Inilah salah satu contoh betapa pentingnya menulis dengan hati, bukan hanya sekedar mengandalkan akal pikiran.
            Tidak hanya teknik menulis yang kita pelajari, membaca adalah salah satu faktor yang menentukan baik-buruknya tulisan. Berdekatan dengan buku yang harus atau bahkan wajib kita lakukan agar tulisan yang kita hasilkan bisa berkualitas dan diterima oleh pembaca. Kebanyakan dari kita jka sudah menghasilkan karya atau dalam kata lain dianggap ahli dalam menulis biasanya akan malas untuk menulis setiap hari atau bahkan tidak menulis sama sekali. Jika ini terjadi, maka kita akan kesulitan untuk memulainya kembali. Sama saja dengan membaca al-Qur`an, jika biasanya kita membaca al-qur`an setiap hari 1 juz, kemudian beberapa bukan kita sama sekai tidak membacanya, maka kita akan kesulitan untuk membacanya atau tidak selancar ketika setiap hari one day ane ayat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar