Peradaban menulis adalah peradaban yang paling
tinggi, sebab kegiatan menulis sendiri adalah kegiatan yang menyenagkan
sekaligus bermanfaat untuk sang penulis. Selain mengasah kemampuan berfikir
seseorang, kegiatan menulis akan membuat kita ada, coba kita bayangkan
seadainya ulama`-ulama` salafi tiaadak menulis, mungkin nama mereka akan
tinggal kenangan tanpa karya. Kita ambil contoh salah satu pendiri Nahdlatul
Ulama` KH.M. Hasyim asy`ari, berapa banyak karangan kitab beliau, imam suyuti
dan masih banyak Ulama`-Ulama` yang tidak kita ketahui. Dari sini dapat kita
ambil pelajaran bahwasanya tradisi menulis sudah di contohkan oleh guru-guru
kita terdahulu. Tugas kita sebagai kaum santri yang notabennya mempunyai latar
belakang agama yang mempuni, sudah saatnya menulis untuk keabadian. Jadikanlah
kegiatan manulis sebagai perefres otak, setelah seharian kita diasupi ilmu-ilmu
yang ada disekolah maupun dipesantren.
Sebaiknya jika
seseorang menulis usahakan kita menulis dengan memakai hati, jika seperti itu
maka pembaca akan membacanya dengan hati, seperti imam ghozali, siapa yang
tidak dengar kitab Ihya` Ulumuddin, disetiap pesantren pasti mengkajinya.
Ketika mendengarkan atau bahkan membacanya hati kita terasa tersentuh dengan
kata perkata yang ditulis beliau di dalam kitab Ihya`. Inilah salah satu contoh
betapa pentingnya menulis dengan hati, bukan hanya sekedar mengandalkan akal
pikiran.
Tidak hanya teknik
menulis yang kita pelajari, membaca adalah salah satu faktor yang menentukan
baik-buruknya tulisan. Berdekatan dengan buku yang harus atau bahkan wajib kita
lakukan agar tulisan yang kita hasilkan bisa berkualitas dan diterima oleh
pembaca. Kebanyakan dari kita jka sudah menghasilkan karya atau dalam kata lain
dianggap ahli dalam menulis biasanya akan malas untuk menulis setiap hari atau
bahkan tidak menulis sama sekali. Jika ini terjadi, maka kita akan kesulitan
untuk memulainya kembali. Sama saja dengan membaca al-Qur`an, jika biasanya
kita membaca al-qur`an setiap hari 1 juz, kemudian beberapa bukan kita sama
sekai tidak membacanya, maka kita akan kesulitan untuk membacanya atau tidak
selancar ketika setiap hari one day ane ayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar