“Mendapatkan
hasil yang baik memang penting, akan tetapi proses untuk menuju keberhasilan
jauh lebih penting”
Kebanyakan
dewasa ini minedset remaja sekarang masih terkontaminasi dengan hal-hal yang
serba instan. Tak pelak ini menjadi bumerang bagi bangsa kita, sebab jika ini
terjadi maka siapa yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa, lemah
dan kuatnya bangsa ini ada dipundak mereka. Jika hanya berorientasi pada hasil
dari pada proses yang harus mereka jalani, maka kebiasaan tersebut akan
mempengaruhi gaya berfikir mereka menjadi melakukan apapun yang penting
berhasil, padahal semua itu membutuhkan proses. Dari sini mental mereka akan
diuji, seberapa kuat dalam menghadapi masalah-masalah yang ada, bukan hanya
berfikir pada hasil akhir. Semua orang juga bisa jika hanya memikirkan hasil
dan melupakan bagaimana cara yang baik untuk melakukannya.
UN ( Ujian Nasional) sudah lewat,
banyak dari para pelajar yang berharab agar bisa lulus dengan nilai yang
memuaskan agar bisa melanjutkan keperguruan tinggi yang diinginkan. Cara apapun
akan mereka lakukan demi mendapatkan kelulusan, entah itu menerima kunci
jawaban dari teman, ataupun membeli dari para calo yang tidak bertanggungjawab.
Apa boleh buat UN sudah didepan mata, sedangkan persiapan belum dilakukan 100%.
Ditambah lagi dengan ketidak percaya diri an para siswa. Pada akhirnya mereka
akan melakukan cara apapun untuk lulus. Sejak remaja sudah seperti ini,
bagaimana jika nanti mereka diberi amanah untuk memimpin bangsa ini ?.
contohnya para koruptor, dalam hal keilmuan mereka boleh dibilang ahli, akan
tetapi mereka diperbudak oleh ilmunya sendiri dan tidak bisa menahan nafsu
jeleknya. Apakah mereka lupa bahwa Rasulullah SAW adalah sebaik-baik teladan
bagi kaum muslimin. Kalau tidak mau menjadikan Rasululloh sebagai teladannya, lau
siapa lagi ?. Allah telah menjelaskan dalam al-Qur`an surat al-Ahzab ayat 20 :
yang artinya :
“Sungguh, telah ada pada diri
Rasululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharab (rahmat)
Allah dan (kedatangannya) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.
Apakah mereka akan
bangga dengan nilai yang diperoleh dari proses yang kurang baik, bahkan bisa
dikatakan memperburuk citra bangsa dimata bangsa. Sejak remaja aja sudah tidak
jujur, apalagi nanti kalau sudah mempunyai tanggunhgan yang harus diembannya.
Dijadikannya manusia sebagai
khalifah dibumi ini agar mereka bisa menjaga apa-apa yang ada bumi. Apalagi
tanggal 22 april diperingati sebagai hari bumi, seharusnya mereka lebih melihat
bagaimana keadaan bumi kita indonesia, bukan hanya mengambil hak orang tanpa
memikirkan kerugian yang akan dialami orang tersebut. Walapun bumi kita
indonesia ini kaya akan SDA, akan tetapi berapa banyak yang dikuasai oleh
bangsa asing, seperti kasus freepot. Jangan sampai terulang kembali,
sebab ini menunjukkan bangsa kita seolah-olah terjajah oleh bangsa eropa.
Tidak hanya para remaja, maraknya
pencurian, pencopetan dan tindakan kriminal lainnya yang dilakukan oleh orang
dewasa rata-rata alasannya adalah terpaksa mencuri, terpaksa mencopet karena
jika tidak melakukannya, keluarganya akan kelaparan. Cara berfikir yang salah
harus segera di benahi sebelum menjalar untuk melakukan hal-hal yang lebih
kejam dari pada pencurian dan pencopetan, seperti melakukan pembunuhan,
mutilasi dll.
Dalam islam juga banyak menjelaskan
mengenai pentingnya sebuah proses dalam melakukan suatu pekerjaan. Seperti
dalam al-Qur`an terdapat ayat
أدعوني استجب لكم
“Berdo`alah kepada ku, maka aku akan mengabulkannya”
Maksud dari ayat diatas bukan hanya kita berdo`a dengan menadahkan kedua
tangan saat sholat kemudian tidak melakukan ikhtiar (usaha), lebih dari pada
itu, Allah menyuruh kita berdo`a kemudian melakukan ikhtiar sekuat tenaga.
Jangan berharab kesuksesan jika tanpa usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar