Suasana pagi
adalah suasana yang di rindukan oleh kebanyakan orang, sebab mereka meyakini
bahwa pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mencari rezeqi, rezeqi dalam
bentuk apapun, akan tetapi bagaimanakah
kalau pagi hanya digunakan untuk tidur saja, bukankah Allah membuka pintu-pintu
rezeqi itu pada pagi hari ?
Pada hakikatnya
manusia memang mempunyai naluri untuk mengendalikan dirinya sendiri, tetapi apa
daya jika naluri yang di ciptakan oleh manusia tidak diimbangi dengan melakukan
hal-hal yang baik, apa bedanya dengan hewan. Sebagai umat muslim kita
seharusnya memanfaatkan waktu pagi ini dengan sebaik mungkin, misalnya
melakukan sesuatu yang bermanfaat seperti : membaca Al-Qur`an, mengkaji
ilmu-ilmu agama, olahraga, bekerja atau yang lainnnya. Fenomena mahasiswa sekarang
sangat memprihatinkan sekali, kebanyakan dari mereka waktu pagi hanya
digunakan untuk tidur, bukannya melakukan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk
dirinya sendiri maupun orang lain. Bagaimana keadaan bangsa kita kedepan jika
generasi mudanya seperti ini, bukankah nasib bangsa kita sekarang bergantung
pada generasi mudanya, sampai bung karno Presiden pertama indonesia dalam
slogannya mengatakan “Berikan aku seribu orang tua, maka niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya, berikan aku satu pemuda, maka niscaya akan kuguncangkan dunia. Dari slogan bung
karno tersebut dapat kita tafsiri bahwa apalah gunanya banyak pemuda, tetapi
mereka tidak mempunyai semangat, lebih baik satu pemuda yang mempunyai semangat
untuk bergerak maju.
Kalau penulis
lihat para mahasiswa dewasa ini banyak yang menyia-nyiakan waktu malam,
biasanya mereka gunakan untuk musikan, nonton film, atau ada yang
menggunakannya untuk belajar bersama sampai larut malam, baru mereka tidur,
berfikirlah lebih jernih, belajar sampai larut malam, sampai-sampai berani
meninggalkan shalat subuh, dimana manfaat atau barakah yang dapat kita peroleh
dari belajar tersebut ?. Akan tetapi mereka paginya tidak bisa bangun dan
akhirnya meninggalkan shalat subuh. Padahal dlam islam keimanan seseorang itu
diukur dari shalatnya, apakah baik atau tidak (sering meninggalkan). Sebagian
ulama`, seperti imam ibnu qayyim dalam kitabnya zaadul ma`aadad bahwa
orang yang tidur dipagi hari akan menghalangi dalam mencari rezki. Pengertian kata
rezki bisa berupa ilmu, harta, tahta dll. Karena waktu subuh adalah waktu
dimana makhluk mencari rezqi dan pada waktu itu Allah membagi rezqi pada
makhluknya. Dalam masalah ini beliau menguatkan dengan menukil dari ibnu abbas
radliyallohu` anhu bahwasanya dia melihat anaknya tidur diwaktu pagi, maka ia
berkata kepada anaknya “ bangunlah engkau ! apakah kamu akan tidur, sementara
waktu pagi adalah waktu pembagian rezqi.
Kalau kita melihat
pada zaman Rasulullah, dicontohkan oleh beliau dan para sahabatnya bahwa
setelah mereka melaksanakan shalat subuh, mereka duduk di masjid hingga
matahari terbit. Dari sammak bin harb, aku bertanya kepada jabir bin samurah.
“Ya sering Rasulullah Saw tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat
subuh hingga matahari terbit. Jika matahari terbit maka beliau bangkit
meninggalkan tempat tersebut. Terkadang sahabat berbincang-bincang tentang
masalah jahiliyah yang telah mereka lalui , lalu mereka tertawa-tawa sedangkan
Nabi Saw tersennyum-senyum saja mendengar hal tersebut. (HR.Muslim). Dari
hadist tersebut dapat kita jadikan pedoman atau contoh sebaiknya setelah shalat
subuh kita tidak tidur, kalau kita mengaku umat beliau, mengapa masih tidur ?.
Mari kita jaga shalat kita, jangan sampai kita
meninggalka shalat hanya gara-gara hal yang sangat sepele. Sekarang kita bukan
anak kecil lagi, introspeksi diri kita sendiri, apakah sudah sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Allah Swt dan yang di contohkan oleh Rasulullah Saw apa
belum. Mulailah dari diri kita sendiri, , sebab “sesungguhnya Allah tidak
akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa
yang ada pada diri mereka”.(QS:13:11).